Bagaimana Menumbuhkan Kemauan Belajar Guru?

Bagaimana Menumbuhkan Kemauan Belajar Guru?

Untuk belajar, tidak ada kata cukup, berhenti, atau selesai. Hanya kematian yang membatasi kita untuk berhenti belajar.

Kata itu yang saya sematkan di dada para guru sekolah dampingan, dalam kesempatan saya membuka setiap materi pelatihan. Profesi guru bukan puncak untuk berhenti belajar, melainkan sebailknya: seorang pengajar harus lebih semangat lagi dalam belajar. Tidak cukup mengandalkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah kita dapatkan. Pasalnya, setiap hari seorang guru harus mentransfer ilmu kepada siswanya. Dia pun dituntut untuk senantiasa memperbaharui wawasannya.

Namun, pada kenyataannya, masih banyak guru yang merasa dengan ilmu dan pengalamannya sudah cukup menjadi modal untuk mengajar. Hal ini tentu sudah menjadi masalah bersama sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Jika sudah begini, membuka paradigma jadi sasaran awal untuk mengubah guru. Untuk itulah, pelatihan yang dihelat pada awal tahun pertama pendampingan sekolah adalah pelatihan Shifting Education Paradigm. Pada pelatihan awal ini diharapkan terbentuk paradigma baru di benak para guru. Dengan adanya paradigma baru ini, semangat kami dalam meningkatkan kualitas sekolah akan selaras dengan harapan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan para siswa.

Secercah sinar harapan mulai tampak. Hal ini terlihat dalam setiap aktivitas program pendampingan, baik saat mengikuti pelatihan lanjutan atau melaksanakan program peningkatan kompetensi guru. Semangat guru untuk bertanya seputar permasalahan pembelajaran di kelas saat pelatihan menandakan bahwa mereka sangat ingin menjadi yang terbaik.

Keberadaan Pendamping Sekolah yang ditempatkan untuk waktu yang lama, memberikan manfaat yang sangat banyak. Selain fungsi konsultan, yang senantiasa memberikan solusi dalam setiap masalah guru dan sekolah, fungsi lain yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan motivasi agar semangat guru yang mulai redup dapat terus terjaga sinarnya. Memang perlu waktu dan kesabaran ekstra agar semua bisa berjalan secara baik.

Pada dasarnya setiap guru yang ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk siswanya akan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya sebagai seorang guru. Kesan ini tentu saya dapatkan saat kunjungan ke wilayah sekolah dampingan, baik saat menjadi peninjau (observer) maupun saat menjadi trainer. Pelajaran yang sederhana bagi mereka adalah tambahan pengetahuan yang sangat berharga. Contohnya saat saya memperagakan senam otak, bukan main senangnya para guru mencoba menirukan gerakan saya. Sederhana, bukan? Berbeda halnya dengan guru yang tidak mempunyai semangat untuk belajar; ilmu sebesar gunung pun hanya akan dinilai membebani mereka. []

[Disalin dari Buku “Bagaimana Ini Bagaimana Itu”, DD Press. Penulis: Abdul Kodir]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares