Bagaimana Menerapkan Visi-Misi Sekolah?

Bagaimana Menerapkan Visi-Misi Sekolah?

Sudah menjadi keharusan, setiap institusi mempunyai visi dan misi. Begitu juga dengan sekolah. Sebagai sebuah lembaga yang mendidik anak bangsa, diperlukan pandangan ke depan yang akan dicapai untuk perkembangan dan kemajuan sekolah.

Ketika melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah dampingan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa, yang saya dan teman-teman di program temukan terkait dengan visi-misi sekolah adalah visi-misi sekolah yang sudah lawas, visi-misi belum terpampang, visi-misi tidak dipahami dan belum dijadikan rujukan dalam mengajar. Kami memandang permasalahan ini sangat urgen untuk diselesaikan karena menyangkut kualitas sekolah ke depannya.

Hal pertama yang kami lakukan adalah dengan memberikan pelatihan, dengan tema “Mewujudkan dan Menggapai Visi Misi Sekolah”. Harapannya, memberikan wawasan kepada para guru sekolah dampingan, sebelum melakukan tahapan selanjutnya. Pada sesi ini kami membedah visi-misi sekolah sesuai dengan kekuatan dan potensi yang dimiliki sekolah.

Sebelum membedah, saya menguji seberapa jauh pemahaman guru terkait dengan visi-misi yang dimiliki sekolah dengan memberikan pertanyaan.

“Bapak Ibu yang saya banggakan, apakah sekolah sudah memiliki visi-misi?”

Jawaban mereka senada dan serentak pula. “Sudah…!!!!”

“Baik kalau begitu saya minta Bapak Ibu menuliskan dengan benar isi visi-misi sekolah.”

Setelah itu para guru pun menulis di kertas yang telah saya bagikan. Saya minta melalui tulisan agar hasil jawaban seluruh peserta dapat terlihat satu per satu dengan pasti. Lima menit kemudian kertas sudah terkumpul di tangan saya.

Berikutnya, saya cocokkan setiap tulisan itu dengan visi-misi sekolah yang sudah saya foto sebelumnya. Hasilnya, mayoritas guru tidak mengetahui isi visi-misi sekolahnya sendiri! Alasan yang dikemukakan beragam.

“Saya tidak ikut membuatnya, Pak!” Kilah seorang guru yang jawabannya ini diikuti pula oleh beberapa guru.

Lain lagi dengan jawaban guru yang lain. “Saya selama ini menganggapnya tidak begitu penting, Pak, walaupun tiap hari tidak terhitung berapa kali melewati papan visi-misi sekolah.”

Saya hanya tersenyum. Saya pun menanggapi dan memberikan uraian tentang pentingnya visi-misi sekolah.

Visi-misi sekolah bukan sekadar ada atau selesai setelah akreditasi sekolah usai. Tetapi, lebih jauh dari itu, visi-misi dijadikan acuan agar dapat memberikan kepada kita kekuatan, motivasi, tenaga, ketahanan, dan pengorbanan untuk membentuk sekolah yang berkualitas. Tentunya hal ini tidak dapat terpancar dalam diri semangat guru jika para guru sendiri tidak mendalami isi dan makna visi-misi sekolah. Oleh karena itu, visi-misi harus tertulis, atau jika perlu dicetak dengan ukuran besar, sehingga bisa menjadi komitmen yang kuat buat seluruh warga sekolah.

Dalam sesi selanjutnya kami pun membedah visi-misi sekolah, apakah sudah sesuai ataukah belum. Tampak para guru sangat antusias dalam mengikuti sesi ini. Pengalaman baru yang belum pernah mereka lakukan, ujar mereka.

Berikutnya, tugas kami memantau adalah implementasi hasil pelatihan ini. Langkah ini kami lakukan saat monitoring dan evaluasi. Maka, visi-misi selalu kami pertanyakan perkembangannya. Apakah sudah dipasang di depan sekolah? Mana saja yang sudah terwujud? Mana saja yang belum tercapai?

Dengan langkah-langkah ini diharapkan ke depannya visi-misi sekolah tidak sekadar pajangan, namun sudah berupa penyemangat para guru. []

[Disalin dari Buku “Bagaimana Ini Bagaimana Itu”, DD Press. Penulis: Abdul Kodir]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares