Meminta Maaf

Meminta Maaf

Siang itu, setelah istirahat kedua pada jam pelajaran terakhir, saya melihat seorang siswa kelas 5A SDN 060932 Bangun Mulia, Medan (Sumatera Utara) menangis.

“Ada apa?” Tanya saya heran.

Ia pun menjawab, “Rok saya ditempeli permen karet, Bu.”

Penyebabnya adalah salah satu temannya menempelkan permen karet di kursi duduknya. Ramai suara di kelas awalnya, hingga tersebut tiga orang pelaku. Saya pun menjewer ketiganya.

Ternyata, saya salah menghukum. Di antara ketiga siswa itu ada anak yang tidak merasa bersalah. Anaknya pun menangis. Padahal, ia tahu betul siapa pelakunya. Dia tidak terima saya menjewernya.

Ada perasaan bersalah juga di hati saya. Tanpa menanyakan kronologi kejadian, saya langsung menjewer. Untungnya, si pelaku mengakui perbuatannya. Saya lalu menyilakannya untuk mempertanggungjawabkan diri, yakni membersihkan rok dari permen karet. Saya juga meminta maaf kepada siswa yang telah terjewer itu.

Saya ingin mengajarkan bahwa semua tindakan yang kita lakukan ada pertanggungjawabannya. Setiap kita melakukan sesuatu, perlu tahu apa konsekuensinya.

Usai membersihkan bagian rok yang terkena permen karet, saya juga mengumpulkan mereka dan memberikan nasihat. Nasihat tentang perlunya meminta maaf kepada orang yang telah tersakiti, dan berjanji supaya tidak lagi mengulangi perbuatan yang tak menyenangkan itu.

Dengan memberitahukan untuk meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatan tidak terpuji itulah mereka belajar sikap jujur. Di lain pihak, saya pun sebagai guru belajar untuk berkomunikasi lebih hati-hati. Cari tahu dulu akar penyebab, dan sampaikan kepada siswa dengan bijak. Bukan langsung menghakimi, melainkan terlebih dulu menghadirkan saksi dan pengakuan dari pelaku sendiri.

Siang itu terik, dan kami juga seolah tersulut api panas. Tapi, akhirnya bisa reda. Selain belajar sesuai jadwal pelajaran, setiap penghuni di ruang kelas dapat kembali semangat untuk menuntut ilmu dengan lebih nyaman.

[Disalin dari Buku “Bagimu Negeri, Kami Setia Mengabdi”, DD Press. Penulis: Neneng Rachmaniar]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares