Mendambakan Sekolah yang Asri

Mendambakan Sekolah yang Asri

Sebagai guru yang telah lama bertugas di SDN Lalareun, saya mengetahui betul seluk beluk sekolah kami ini, dari awal berdiri hingga sekarang. Banyak sekali suka dan duka saya alami dalam membangun sekolah ini. Namun, hal itu terus menjadi bahan pembelajaran untuk saya.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lalareun lokasinya berada tepat di tengah-tengah pusaran pabrik tenun. Pabrik-pabrik tersebut berdiri hampir memenuhi sisi wilayah kanan, kiri, depan, dan belakang sekolah. Dan kita tahu, bahwa keberadaan pabrik-pabrik ini menimbulkan permasalahan tersendiri bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Salah satu yang paling menonjol adalah pencemaran udara yang dihasilkan dari pabrik-pabrik tersebut.

Namun, di satu sisi keberadaan pabrik-pabrik tersebut memberikan berkah dan menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, sejak dahulu saya selalu memimpikan ada penghijauan di sekolah kami sehingga asap-asap pabrik yang mencemari lingkungan sekolah dapat terminimalisir dampak negatifnya.

Alhamdulillah, bulan September 2013, SDN Lalareun mendapatkan bantuan dari PT. Pertamina berupa dampingan program Sekolah Berwawasan Lingkungan. Saya merasa sangat gembira dengan bantuan yang diberikan oleh PT Pertamina yang lokasinya memang ada di sekitar sekolah kami. Ternyata, doa dan harapan saya terwujud sampai program ini dilaksanakan di sekolah saya. Padahal, banyak sekali sekolah yang mengharapkan bantuan seperti ini.

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa dalam upaya meminimalisir asap pabrik yang mencemari lingkungan sekolah, saya mendambakan ada program penanaman di sekolah. Hingga akhirnya PT. Pertamina melalui Makmal Pendidikan DD (Dompet Dhuafa) Corpora memberikan bantuan berupa penanaman tumbuhan di sekolah kami.

Sebelum bantauan dari PT. Pertamina datang ke sekolah Lalareun, sekolah ini masih amat minim penghijauan dan tidak banyak memiliki tanaman yang dapat menghalau asap pabrik yang ke sekolah. Hampir di setiap sudut sekolah belum ada tanaman hijau yang sedap dipandang. Kemudian, ketika matahari sudah tepat berada di atas kepala, suhu udara di sekolah Lalareun menjadi sangat panas dikarenakan oksigen yang dihasilkan dari tanaman sangat kurang tersedia di sekolah ini.

Oleh sebab itu, bantuan dari PT. Pertamina sangat membantu dalam hal penghijauan di sekolah kami. Setelah bantuan datang dari PT. Pertamina melalui DD Corpora dan Makmal Pendidikan, saya beserta guru SDN Lalareun berkomitmen untuk menjaga, merawat, dan melestarikan apa yang telah diberikan oleh PT. Pertamina. Salah satu yang dijadikan progam sekolah dalam membangun sekolah ramah hijau adalah dengan mencanangkan program Jumat Bersih dan Satu Guru Menanam Satu Pohon serta merawatnya.

Saya yakin, jika para guru diberikan tanggung jawab untuk menanam satu pohon dan merawatnya, maka akan ada rasa memiliki di hati sang guru tersebut. Kemudian, harapannya guru tersebut akan menularkannya kepada anak didiknya di kelas masing-masing untuk melakukan penanaman. Dan hal itu sangat terasa pada saat ini. Setiap hari, para guru di sekolah ini senantiasa memantau dan merawat tumbuhan yang telah ditanam oleh mereka dan anak-anak.

Untuk melakukan perawatan, saya berserta para guru yang lain mengadakan program Jumat Bersih. Setiap hari Jumat, selesai melakukan senam pagi, para siswa dikumpulkan untuk diberikan tugas membersihkan lingkungan sekolah. Mereka juga ditugaskan menyiram serta merawat tumbuhan yang sudah mereka tanam. Hal itu dilakukan kurang lebih 30 menit.

Para guru pun turun tangan langsung mengarahkan para siswa. Sebab, jika para siswa SD ini tidak diawasi, justru yang terjadi malah akan terjadi kerusakan pada tanaman tersebut. Oleh sebab itu, para guru harus turun tangan langsung mengawasi dan memberikan contoh kepada para siswa bagaimana cara merawat tanaman. Itulah program rutin yang selalu kami lakukan dalam upaya menjadikan sekolah kami ini rindang dan asri.

Kalau bukan kami yang merawatnya, siapa lagi? Dan saat ini, saya beserta para guru sedang menantikan tumbuhnya tanaman buah yang kami telah tanam bersama, yakni Mangga Simanalagi, Mangga Aromanis, Belimbing, Pohon Jambu, dan Buah Kedondong. Selain memberikan manfaat untuk lingkungan, pepohonan tersebut akan memberi kami buah-buahan di masa panen mendatang.

[Disalin dari Buku “Sekolahku Hijau, Sekolahku Memukau”, DD Press. Penulis: Wawan Rukmawan, S.Pd.]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares