Fisika Asyik; Momen Belajar Fisika yang Paling Diingat Siswa SMART Angkatan 14

Oleh: Uci Febria (Guru SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa)
Akhir tahun ajaran biasanya ditandai dengan Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk mengevaluasi pembelajaran selama tahun ajaran tersebut. Saat PAT peserta didik akan menjawab soal-soal sesuai kompetensi dasar yang diajarkan. Selain mempersiapkan anak-anak menghadapi PAT, momen akhir tahun ini selalu saya manfaatkan untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran saya.
Fisika, sebagai salah satu pembelajaran IPA Terpadu di sekolah Menengah Pertama menjadi salah satu pembelajaran yang masih dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik. Salah satu tantangan bagi saya untuk menghadirkan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan. Berbagai metode dicoba diterapkan saat belajar. Tentu saja tidak semuanya berhasil. Ada kalanya juga gagal.
Indaikator pembelajaran hari itu berhasil atau tidak bagi saya, bukan hanya siswa bisa memahami materi dengan baik tapi juga bagaimana mereka menikmati proses belajarnya. “Lho waktunya dah habis ya Dzah? Kok gak terasa, tau tau udah selesai aja” ini artinya saya berhasil. Tapi kalau belum waktunya habis anak-anak sudah mulai terlihat gelisah, dikit-dikit lihat jam, nanya temannya masih lama ya? berarti hari itu saya gagal.
Hal yang paling saya nanti di akhir tahun adalah saatnya saya bisa mendapatkan timpal balik dari anak-anak. Saat pertemuan terakhir saya akan meminta anak-anak menuliskan kesan, pesan, saran dan masukan dari anak didik saya. Saran dan masukan ini akan saya jadikan sebagai bahan perbaikan untuk pembelajaran di tahun berikutnya.
Tahun ini saya melakukan hal yang sedikit berbeda. Saya meminta anak-anak untuk menuliskan pengalaman terbaik mereka saat belajar Fisika dengan saya. Sasarannya adalah siswa Angkatan 14 SMART Ekselensia Indonesia yang sekarang duduk di kelas IX. Saya sudah belajar bersama mereka selama 2 tahun ini. Harapannya dengan mengetahi pengalaman terbaik mereka ini, saya bisa mendapatkan inspirasi untuk menyiapakan pembelajaran lebih baik lagi.
Momen belajar Fisika yang paling diingat sebagai momen belajar terbaik di SMP SMART angkatan 14 adalah :
1. Praktikum
Dari sekian banyak praktikum yang dilakukan dua tahun ini, ada dua momen praktikum yang paling diingat anak-anak yaitu praktikum tekanan dan listrik statis. Praktikum tekanan dilaksanakan di taman bundar SMART Ekselensia. Praktikum meliputi percobaan mengenai tekanan pada zat cair yaitu tekanan hidristatis, prinsip pascal dan prinsip Archimedes. Bahannya adalah air, kesukaan anak-anak seusia mereka. Pelaksanaan praktikum sesekali diselingi main air.
“Pembelajaran yang sangat berkesan bagi saya saat Ustadzah mengajar adalah saat belajar di taman bundar tentang tekanan. Kala itu Ustadzah dan kami melakukan praktek tentang tekanan hidrostatis. Menggunakan suntikan, tisu dan selang yang dibentuk menjadi pipa U.” (DFM)
Praktikum listrik statis, menggunakan balon. Semua senang dengan balon. Apalagi ketika mereka berhasil melakukan tantangan menempelkan balon di dinding, menggerakkan kaleng bekas minuman tanpa menyentuh balon, membuat dua balon saling menolak. Kebahagian bertambah ketika tiba-tiba terbesit ide untuk merekam presentasi mereka padahal tidak ada dalam perencanaan. “Seru zah” ujar salah seorang anak saat itu.
Saat praktikum listrik statis ini ada sedikit kesalahan yang akhirnya malah membuat anak-anak berkreasi. Balon yang dibelikan ternyata balon yang panjang. Salah saya sih, karena saat mengajukan alat dan bahan tidak menuliskan spesifikasi yang seharusnya. Di akhir percobaan balon balon panjang itu berubah menjadi bentuk-bentuk tertentu.
“Saat itu banyak sekali keributan yang terjadi, mulai dari balon pecah hingga balon yang tidak bisa menempel di dinding. Setelah kegiatan selesai, mulailah saya berkreasi menggunakan beberapa balon sehingga membentuk hewan yang lucu.” (AF)
“Terkadang belajar Fisika bosan bagi saya, terkadang juga menyenangkan. Yang paling saya ingat ketika rambut digosok penggaris. Itu saya suka. Ya ketika kita mempraktekkan teori listrik statis.” (MW)
2. Membuat Produk
Membuat produk memang menjadi salah satu hal yang paling disenangi oleh siswa SMART Ekselensia Indonesia. Tidak hanya di pelajaran Fisika, di pelajaran lainpun begitu. Saat membuat produk, anak-anak bisa mengeluarkan segala kreatifitasnya. Selain itu dalam membuat produk, anak-anak juga berlatih bekerja dalam kelompok. Saling menghargai dan tidak saling mengandalkan.
“Banyak sekali produk-produk yang sudah kami buat saat belajar Fisika. Ya, seperti produk hidrostatis, listrik statis, GLB dan GLBB dan banyak lagi. Itu membuat kami jadi lebih kreatif, mengetahui hal yang baru …”(AAH)
“Tugas ini dilakukan berkelompok, Kelompokku membuat produk sebuah lintasan yang merupakan ilustrasi dari terjadinya penemuan teori gravitasi oleh Issac Newton. Yaitu lintasan apel jatuh. Yang menarik adalah sebelum presentasi ada yel-yel dan divideokan lalu akan dicari pemenangnya.” (FRR)
3. Kuis Ketok
Apa itu kuis ketok? Ini modifikasi pembelajaran untuk melakukan evaluasi. Disediakan soal sejumlah siswa, kemudian siswa berdiri di depan masing-masing soal. Siswa mengerjakan soal tersebut dengan waktu yang ditetapkan. Setelah waktunya habis, maka guru akan mengetok meja, siswa-siswa berpindah ke soal di sebelahnya. Begitu seterusnya sampai semua siswa mengerjakan semua soal. Cara lain bisa juga dengan yang bergerak adalah soalnya.
Biasanya kegiatan ini menjadi pilihan saya ketika belajar siang hari, dimana kemungkinan siswa tertidur di kelas cukup besar. Biasanya cara ini efektif untuk membuat semua siswa siap dan konstrasi mengerjakan soal. Kelemahannya adalah siswa tidak bisa kembali ke soal yang sebelumnnya jika waktu habis. Dan beberapa siswa kadang sulit mengerjakan soal jika terbatas waktu.
‘Ada juga yang menegangkan, ketika kita diminta membuat soal yang mengambil dari buku detik-detik persiapan UN. 1 orang, 1 soal dan dikumpulkan. Setelah itu kami membentuk lingkaran, dan kami harus mengerjakan soal dalam waktu 3 menit. Waktu habis, geser soal. Sangat capek dan menegangkan.” (RDF)
“Saya suka pada saat satu orang membuat satu soal dari detik-detik UN dan setelah itu membuat lingkaran. Soalnya dibagikan. Kami mengerjakan selama 3 menit. Pada saat itu saya bingung dengan soal-soal yang belum saya ketahui. Tapi itu sangat seru dan membuat saya betah belajar.” (FD)
4. Permainan Konsentrasi
Permainan Ice Breaking yang biasanya saya lakukan di awal pelajaran. Ice breaking ini saya dapatkan pada saat mengikuti pelatihan yang saya sudah lupa tepatnya kapan dan dimana. Dalam permainan ini, saya akan mengajak mereka melakukan gerakan menggunakan tangan menjetikkan telunjuk kanan dan kiri secara bergantian dan mengucapkan kata-kata : “Konsentrasi. Konsentrasi dimulai …”. Saat menjetikkan tangan kanan kita menyebutkan nama kita, kemudian saat menjetikkan tangan kiri kita menyebutkan rekan yang kita tuju. Rekan yang kita tuju kemudian meneruskan dengan cara yang sama.
Permainan ini menurut saya cukup berhasil membuat anak-anak untuk bisa fokus ke pembelajaran. Kadang saya juga melakukan permainan ini di sela-sela pembelajaran. Saat saya butuh siswa untuk benar-benar fokus.
“Permainan konsentrasi merupakan salah satu Ice Breaking yang dapat meningkatkan semangat belajar juga mengukur tingkat kefokusan siswa saat memulai pelajaran.” (APH)
5. Lulus Penilaian Harian
Ternyata buat sebagian anak lulus ulangan harian menjadi momen terbaik yang paling mereka ingat saat belajar. Mungkin karena soal-soal Fisika punya tantangan sendiri saat dikerjakan.
“Pengalaman terbaik saat pelajaran Fisika adalah saat mendapatkan nilai UH tertinggi di kelas.” (MAA)
Itulah 5 momen belajar Fisika yang paling diingat oleh siswa angkatan 14 SMART Ekselensia Indonesia. Dengan segala keterbatasan yang ada, semoga momen momen belajar ini bisa memberikan pengalaman belajar yang terbaik buat siswa-siswa dan juga saya sebagai guru mereka. Saat era digital 4.0 masih banyak lagi metode belajar mengajar yang bisa dikembangkan dan bisa dicoba. Dan inilah salah satu hal yang membuat saya bersyukur ada di SMART Ekselensia Indonesia. Karena disini saya punya rekan rekan yang selalu memberi inspirasi dalam cara mengajar dan semangat belajarnya. []