Makanan Sehat Dari Kantin Sehat

Makanan Sehat Dari Kantin Sehat

Sebagai seorang guru yang mengabdikan diri di sekolah SDN Lalareun, ada keprihatinan tersendiri di benak saya. Sejak lama saya merasa prihatin dengan keadaan makanan yang disediakan oleh warung-warung di sekitar sekolah.

Jajanan yang dijajakan serta tempat warung itu sendiri sangat kurang sehat dan tidak memiliki gizi bagi anak-anak. Jenis makanan yang dijajakan sering mangadung zat pewarna dan pengawet yang bisa menyebabkan kerusakan hati dan otak anak-anak. Namun, apa boleh buat, SDN Lalareun tidak memiliki dana khusus untuk membuat sebuah warung atau kantin yang bisa menjajakan makanan sehat bagi para siswa. Setiap hari, saya melihat anak-anak membeli makanan dari warung-warung yang ada di sekitar sekolah yang tidak layak dikonsumsi oleh mereka.

Bukan makanannya saja yang kurang sehat, cara memasak dan tempat memasaknya pun kurang memenuhi standar sehat. Misalnya, minyak yang digunakan tidak berkualitas dan tempatnya terkesan kotor dan kumuh. Ditambah lagi pembungkus untuk makanan tersebut dibuang sembarangan oleh anak-anak sehingga membuat kotor halaman sekolah. Ketika waktu istirahat tiba, para siswa membuang sampah di sekitar warung-warung yang menjajakan makanan.

Keprihatinan saya bertambah ketika di media masa saya melihat ada siswa-siswa sekolah yang keracunan akibat makan makanan yang dijajakan oleh pedagang. Saya melihat para siswa dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan darurat. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya kontrol dari pihak sekolah pada makanan yang dijajakan para pedagang. Saya tidak mau hal ini terjadi di sekolah kami. Saya kemudian meminta ke-sepakatan dari guru dan mengusulkan pula kepada kepala sekolah untuk memberikan arahan kepada para pedagang di sekitar sekolah. Harapannya agar para pedagang nantinya menjual makanan yang sehat di sekolah.

Setelah semua pihak sekolah sepakat, maka saya bersama salah satu guru melakukan edukasi dan arahan kepada para pedagang tentang makanan yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Satu per satu para pedagang kami arahkan agar tidak menjajakan makanan yang terbuat dari bahan pengawet dan pewarna karena itu sangat berbahaya bagi kesehatan para siswa. Setelah dilakukan edukasi, saya kemudian memantau keadaan warung para pedagang yang ada di sekitar sekolah. Saya pun meminta kepada para pedagang untuk menghindari pembungkus dari plastik.

Setelah berkali-kali kami memberikan edukasi, akhirnya sebagian pedagang mengerti dan tidak mejajakan makanan yang mengandung bahan pengawet. Ketika ada program Sekolah Berwawasan Lingkungan di sekolah, saya merasa gembira karena ada salah satu program yang bisa menghilangkan kekhawatiran saya. Program itu adalah Kantin Anak Sehat (KAS). Dalam program ini PT. Pertamina memberikan bantuan berupa bangunan kantin sehat untuk sekolah kami. Selain itu kami pun didampingi oleh seorang pendamping dalam program Kantin Anak Sehat ini.

Kantin Anak Sehat yang diberikan oleh PT. Pertamina sangat berguna untuk mengedukasi para siswa dalam hal mengonsumsi makanan sehat. Di kantin tersebut dipajang slogan “Sehat Dimulai dari Makanan yang Sehat”. Kesehatan itu selalu dimulai dari makanan yang sehat. Dan di kantin sehat ini, saya dan para guru serta petugas kantin setiap hari berusaha untuk memberikan edukasi akan pentingnya makanan sehat serta berusaha untuk meningkatkan kualitas kantin yang bisa memenuhi standar yang bersih, sehat, dan bergizi.

[Disalin dari Buku “Sekolahku Hijau, Sekolahku Memukau”, DD Press. Penulis: Imas Teti, S.Pd.]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares