Cerita dari Lereng Gunung Kamojang

Cerita dari Lereng Gunung Kamojang

Dusun Kamojang yang berada di wilayah Kabupaten Bandung dikenal sebagai kawasan wisata Kawah Kamojang. Gunung-gunung yang berada di sekitar Kawah Kamojang memiliki cadangan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk tenaga listrik berupa panas bumi. Oleh sebab itu, berdirilah di Dusun Kamojang dua perusahaan besar: PT Pertamina Geothermal Energy dan Indonesia Power— anak perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kedua perusahaan ini sudah berpuluh tahun mengolah sumber daya alam berupa panas bumi di sekitar Kamojang untuk dijadikan sumber daya listrik yang kita kenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Berkat kedua perusahaan inilah daerah-daerah di Pulau Jawa bisa menikmati terangnya suasana malam.

Keberadaan kedua perusahaan ini berdampak positif bagi pembangunan di sekitar Dusun Kamojang yang dahulu terkenal dengan hutan lebatnya. Dengan kerja keras dari kedua perusahaan ini, Dusun Kamojang berubah dari kawasan hutan menjadi daerah permukiman. Selain menyerap karyawan dari luar dusun, kedua perusahaan ini juga mengambil karyawan dari Dusun Kamojang dengan jumlah yang cukup banyak. Eksploitasi alam yang dari ke hari semakin menggila, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya, telah memberikan motivasi bagi PT Pertamina Geothermal Energy untuk mencari sumber energi baru yang ramah lingkungan.

Oleh karena itu, PT Pertamina Geothermal Energy dengan inovasinya mengolah panas bumi yang berada di kawasan Dusun Kamojang menjadi tenaga listrik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak, terutama masyarakat di Pulau Jawa. Di samping itu, sebagai perusahaan, PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang diwajibkan untuk menyalurkan dana CSR, yaitu dana hibah yang berasal dari sebagian laba perusahaan untuk kepentingan masyarakat di sekitar perusahaan. Bantuan tersebut ada yang berupa materi dan ada juga yang berwujud nonmateri.

Beberapa program CSR PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang sekarang digarap adalah program Ternak Domba, Herbal, Dusun Bersih, Green School, dan Rumah Informasi. Semua program tersebut dikelola secara profesional, salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan DD Corpora yang menghasilkan program Ternak Domba, Herbal, dan Green School.

DD Corpora adalah social enterprise yang berada di bawah naungan Dompet Dhuafa. Sebagaimana yang diamanatkan oleh PT Pertamina, DD Corpora yang berkomitmen membangun kemandirian masyarakat, telah menjalankan programnya berupa Ternak Domba yang sekarang sudah memiliki sembilan puluh mitra dari satu desa, yakni Desa Laksana. Selain Ternak Domba, ada juga program Herbal, yaitu membangun kemandirian kaum ibu untuk menyediakan, mengelola, dan memasarkan tanaman herbal di daerah Kamojang.

Berikutnya, untuk program edukasi PT Pertamina bekerja sama dengan DD Corpora membuat Green School atau Sekolah Hijau (sekolah yang berwawasan lingkungan). Program ini dikerjakan selama setahun dan bertempat di SDN Kamojang. Program ini dikerjakan oleh Makmal Pendidikan, jejaring Dompet Dhuafa yang memfokuskan diri pada perbaikan pembelajaran dan manajemen sekolah.

Program Green School yang dirancang selama setahun ini memberikan manfaat bagi sekolah yang bersangkutan (SDN Kamojang) berupa manfaat fisik dan nonfisik. Bantuan fisik berupa pengadaan tanaman yang terdiri atas tanaman warung hidup dan apotek hidup, media edukasi, bank sampah, kantin anak sehat, lubang biopori, bak sampah yang terdiri atas sampah organik, anorganik, dan sampah racun. Selain itu, ada juga kolam sebagai sarana konservasi air dengan mengambil air dari sumber mata air pegunungan Kamojang.

Adapun bantuan fisik yang akan segera dikerjakan adalah pengadaan kebun sekolah. Sebuah kebun yang bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran dan lingkungan hidup oleh para siswa dan guru. Program yang berkaitan dengan bantuan nonfisik adalah program peningkatan kualitas para guru dan komite sekolah yang berkaitan dengan masalah pendidikan lingkungan hidup.

Program ini dilakukan dengan memberikan pelatihan tentang kebijakan sekolah berbasis lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, dan kegiatan-kegiatan dalam mengelola lingkungan hidup kepada para guru selama tiga kali dalam setahun. Selain itu, para guru juga di ajak untuk melakukan studi banding ke sekolah dasar yang telah mengantongi sertifikat Sekolah Berwawasan Lingkungan, yakni SDN Pagi Bendungan Hilir 12 Jakarta.

Selama pendampingan, terlihat banyak perubahan di SDN Kamojang, baik perubahan fisik maupun nonfisik yang berkaitan dengan wawasan penjagaan lingkungan hidup. Tentu saja program Green School ini tidak bisa lepas dari dukungan penuh segenap aparat dan warga sekolah terkait, terutama dukungan dari Kepala UPTD Kecamatan Ibun, para pengawas, dan guru-guru di SDN Kamojang yang telah memberikan tenaga dan pikiran demi kemajuan sekolah ini.

[Disalin dari Buku “Hijau Hebring di Kamojang”, DD Press. Penulis: Irman Parihadin]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares