Menghijaukan Sekolah dan Anak-Anak

Green School yang merupakan program unggulan dari SDN Kamojang telah memberikan nilai yang sangat positif bagi peningkatan kualitas sekolah ini. Sepanjang proses pelaksanaan program, dari mulai diluncurkan hingga akhir tahun pelajaran 2012/2013, berjalan dengan baik dan menggembirakan. Kehidupan sekolah yang selalu diwarnai dengan canda anak-anak dan diskusi serius para guru telah memberikan warna tersendiri bagi sekolah ini. Para siswa tetap bisa bercanda ketika melakukan praktik penanaman tanaman dan pohon di sekolah ini. Dengan arahan dan bimbingan para
guru, program ini bisa berjalan dengan baik dan tidak mendapatkan kendala yang berarti.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dari dinas pendidikan—dalam hal ini UPTD TK/SD Kecamatan Ibun—yang membantu masalah administrasi maupun dari pihak PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang bekerja sama dengan DD Corpora dan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Semuanya memiliki peran yang sangat besar dalam menyukseskan program Green School di SDN Kamojang ini.
Penghijauan yang sekarang sedang gencar dilakukan pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah, merupakan sebuah solusi terbaik dalam rangka mengatasi cuaca dan suhu Bumi yang semakin memanas. Efek gas rumah kaca yang semakin hari semakin parah telah memberikan kontribusi negatif bagi kelangsungan kehidupan umat manusia. Program penghijauan yang dilakukan di SDN Kamojang merupakan sebuah langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim yang kian tidak menentu. Program ini bertujuan agar para generasi mendatang memiliki ilmu yang memadai dalam hal pengelolaan Bumi yang ramah lingkungan.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai rangkaian dari program Green School di SDN Kamojang ini:
Pertama, melakukan pelatihan tentang kebijakan sekolah berbasis lingkungan kepada guru-guru yang berada di gugus enam Kecamatan Ibun. Selain itu, para guru juga dibekali dengan pelatihan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) yang berbasis lingkungan hidup dan pelatihan kegiatan-kegiatan berbasis lingkungan hidup seperti pemanfaatan sampah, baik organik maupun anorganik, agar bisa menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
Kedua, melakukan studi banding ke sekolah yang sudah menerapkan program Green School. Dalam acara ini, para guru diajak untuk melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar di SDN Pagi Bendungan Hilir 12 Jakarta, yang telah mendapatkan predikat sebagai Sekolah Adiwiyata oleh Pemerintah Indonesia.
Ketiga, melakukan penanaman pohon dan tanaman— yang merupakan kegiatan pokok dari program Green School—yang dilanjutkan dengan penjagaan tanaman pascatanam secara berkesinambungan. Kegiatan ini telah menjadi program rutinitas para siswa dan guru setiap hari.
Keempat, untuk menjaga agar tanaman tidak cepat mati, dilakukanlah kegiatan mencari mata air yang bisa mengalirkan air ke sekolah selama 24 jam nonstop. Akhirnya, mengalirlah air dari mata air pegunungan Kamojang. Setelah itu, dibuatlah kolam konservasi air yang berguna untuk menampung air. Keberadaan kolam konservasi air sangat bermanfaat, terlebih di musim kemarau.
Kelima, melakukan pengadaan bak sampah di setiap ruang kelas serta membuat Kantin Anak Sehat dan Bank Sampah. Sarana-sarana ini merupakan instrumen pokok dalam mewujudkan SDN Kamojang menjadi Green School.
Semua itu tentu tidak akan berarti tanpa adanya program simultan yang diberikan kepada para siswa agar mampu dengan baik memahami akan pentingnya menjaga lingkungan dengan program penghijauan. Meski tidak mudah mengajak setiap siswa untuk berperilaku positif dalam menjaga lingkungan, bukan berarti ini tidak mungkin. Selama ada kemauan dan usaha yang gigih, tentu para siswa akan tergerak untuk menjaga alam sekitarnya.
Hal utama yang harus dipahami oleh kita semua, termasuk para guru, adalah bahwa mendidik adalah sebuah ibadah yang pahalanya akan terus mengalir hingga sang pendidik terkubur di liang lahad. Para guru adalah pejuang peradaban yang akan mengantarkan anak-anak didiknya menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Para pendidik adalah pejuang peradaban yang akan mencetak generasi bangsa menjadi sesosok manusia yang tidak dipandang sebelah mata oleh dunia.
Menghijaukan anak-anak agar selalu senang ketika menanam, menjaga, dan merawat tanaman beserta lingkungannya harus terus diupayakan supaya mereka bisa menyandang predikat anak-anak yang mencintai lingkungan dan dicintai lingkungannya.
[Disalin dari Buku “Hijau Hebring di Kamojang”, DD Press. Penulis: Isak Fauzi]