Betapa Berharganya Kebersihan

Bersih pangkal sehat. Pepatah ini sudah sangat masyhur di negeri kita Indonesia, tua-muda, miskin-kaya, semua mengenalnya. Namun, sudahkah kita mengamalkannya? Mengamalkan bahwa menjaga kebersihan itu penting. Mempraktikkan bahwa jika kita menjaga kebersihan, kesehatan yang telah menjadi harta berharga kita tidak akan diserang oleh penyakit.
Rasulullah Muhammad Saw pernah bersabda, “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dan Tirmidzi)
Jauh-jauh hari, Rasulullah telah mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan. Nah, salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjaga kebersihan. Bisa disimpulkan bahwa hidup bersih dan sehat adalah bagian dari kehidupan seseorang Muslim.
Dari penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa kebersihan adalah salah satu perintah yang ada dalam agama Islam. Seorang yang beriman harus senantiasa menjaga dirinya agar tetap bersih, baik bersih hati maupun bersih badan. Kedua hal ini harus berjalan seimbang karena seorang yang beriman adalah mereka yang meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikannya dengan amal perbuatan.
Bersih hati yang merupakan dasar dari bersihnya perbuatan seseorang akan berimplikasi pada diri, keluarga, dan masyarakatnya. Oleh karena itu, kebersihan dan kebeningan hati akan sangat berpengaruh pada kebersihan lahir. Misalnya, seseorang yang berusaha untuk tidak melakukan korupsi, maka kehidupan lahirnya akan terkesan sehat. Faktanya, hampir setiap koruptor yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), secara mendadak akan mengalami sakit. Aneh tapi nyata, bukan?
Sekolah dasar yang merupakan anak tangga pertama anak-anak memasuki dunia pendidikan memiliki peranan penting alam membentuk karakter siswa agar mempunyai kebiasaan hidup bersih. Tanpa digembleng secara kontinu, para siswa akan sangat sulit menjalankan kebiasaan hidup bersih, terutama saat memasuki jenjang sekolah berikutnya —SMP.
Oleh sebab itu, semasa di sekolah dasar para siswa ini harus senantiasa diberikan arahan dan bimbingan akan arti pentingnya sebuah kebersihan. Kemudian mengintegrasikannya ke dalam semua mata pelajaran sehingga siswa dapat mengimplementasikannya di berbagai lingkup kehidupan, baik sekolah, rumah, maupun masyarakat.
Ada yang mengatakan bahwa anak-anak adalah plagiator terbaik. Artinya, anak-anak akan sangat cepat dan mudah meniru setiap perbuatan yang dilakukan orang dewasa, baik itu perbuatan yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menanamkan rasa akan pentingnya kebersihan kepada anak-anak adalah dengan memberikan keteladanan.
Beberapa tahun silam kita pernah menjumpai kenyataan yang sangat miris bahwa ada anak kecil yang melompat dari loteng gara-gara melihat aksi superhero dari Barat berjuluk Superman. Ya, aktivitas anak-anak sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, teladankanlah hal-hal yang baik kepada anak-anak agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang membanggakan.
[Disalin dari Buku “Hijau Hebring di Kamojang”, DD Press. Penulis: Heni Royani]