Makna Kehadiran Pokja Siciling

Makna Kehadiran Pokja Siciling

Dalam membentuk karakter anak yang memiliki jiwa leadership, pekerja keras, dan gotong-royong, diperlukan sebuah wadah yang mampu mengarahkan para siswa menuju ke arah sana. Sebuah wadah yang berisikan kegiatan yang dapat menunjang kreativitas para siswa dalam mencapai taraf manusia yang siap memimpin, siap bekerja keras, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama dan lingkungannya.

Green School, sebagai suatu program yang dirancang agar para siswa mempunyai kegiatan yang berbasiskan lingkungan hidup dalam sekolah, mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter siswa. Salah satunya adalah dengan membentuk Kelompok Kerja Siswa Cinta Lingkungan atau lazim diakronimkan menjadi Pokja Siciling.

Gagasan ini muncul dari saran Kepala Sekolah dan para guru di SDN Kamojang. Kemunculan saran ini tidak terlepas dari program Green School yang memberangkatkan semua guru di SDN Kamojang dan Dewan Komite Sekolah untuk melakukan studi banding ke SDN Pagi Bendungan Hilir 12 Jakarta.

Keberadaan kelompok kerja yang beranggotakan para siswa di SDN Kamojang ini sangat penting, terutama dalam hal menjalankan program Green School. Dengannya, para guru tidak bekerja sendirian dalam menyelamatkan lingkungan sekolah dengan penghijauan. Kelompok kerja yang terdiri atas enam divisi ini memiliki tugas dan fungsi menjaga lingkungan sekolah dari kerusakan dan kegersangan.

Kelompok kerja ini terdiri atas siswa-siswa yang berasal dari kelas 1 sampai dengan kelas 5, kurang lebih berjumlah 60 orang. Jumlah tersebut kemudian dibagi menjadi enam divisi, dan setiap divisi diketuai oleh seorang koordinator dari kelas 5. Enam divisi tersebut antara lain: Divisi Pengairan, Divisi Pertamanan, Divisi Sampah, Divisi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Divisi Kebersihan, dan Divisi Lingkungan.

Setiap divisi memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Divisi Pengairan, misalnya, bertugas menjaga agar pasokan air dari hulu ke hilir berjalan lancar, menimbun genangan air di sekitar sekolah, serta mengingatkan para siswa untuk senantiasa menjaga dan menghemat air. Adapun Divisi Pertamanan bertugas merawat dan menjaga tanaman agar tidak mudah mati, memupuk dan melaporkan kepada guru penanggung jawab Green School apabila ada siswa yang merusak tanaman.

Divisi Sampah juga memiliki tugas yang berbeda dengan divisi lainnya, yaitu bertugas mengingatkan para siswa agar tidak membuang sampah di sembarangan tempat, kemudian mengajak para siswa lainnya untuk bisa memilih dan memilah sampah dan juga mengumpulkan sampah untuk didaur ulang. Tidak mau ketinggalan Divisi UKS yang bergerak di bidang kesehatan bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada para siswa.

Itulah beberapa andil para siswa dan guru di SDN Kamojang dalam rangka membangun sekolah yang ramah lingkungan. Sekolah yang bisa menjadi penjaga lingkungan dan peradaban manusia di kemudian hari. Bumi telah begitu tua, manusia begitu serakah sehingga butuh amunisi baru dari generasi baru untuk memperbaiki alam yang dititipkan Allah kepada manusia.

[Disalin dari Buku “Hijau Hebring di Kamojang”, DD Press. Penulis: Irman Parihadin]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares