SEKOLAH KAMI DULU, KINI DAN NANTI

Sekolah Kami Dulu
SD Negeri 8 Tulehu didirikan pada tahun 1986. Dua tahun kemudian yakni tahun 1988 saya pindah tugas dari SD Negeri 1 Tengah-tengah Kecamatan Salahutu ke SD Negeri 8 Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Pada waktu itu, jumlah guru di SDN 8 Tulehu sebanyak 8 orang sedangkan jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah sekitar 300 orang. Ketidakseimbangan antara jumlah guru dan siswa kadang membuat hati ini sedih karena khawatir, kami para guru tidak bisa mendidik peserta didik dengan baik.
Namun, kekhawatiran tersebut harus dilawan oleh setiap guru. Akhirnya, kami harus menggalang kekuatan dan tetap semangat untuk menghadapi permasalahan jumlah guru yang masih sedikit dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada. Niat yang tulus, ikhlas dan sabar untuk mendidik merupakan kekuatan kami dalam menjalani tugas, mengabdikan diri di SD Negeri 8 Tulehu.
Perjalanan pengabdian kami ternyata tidak sia-sia, banyak diantara anak didik yang membanggakan kami. Hal tersebut bisa dilihat dengan adanya perubahan dan peningkatan dari sisi budi, para siswa selalu santun pada sesama. Selain itu, ada juga yang mengharumkan nama baik sekolah dengan mengikuti perwakilan lomba MIPA baik dari tingkat gugus, kecamatan, kabupaten sampai tingkat propinsi. Untuk pengembangan diri, sejak dulu anak-anak dicoba untuk diarahkan dengan mengikuti berbagai program pengembangan diri.
Seperti olahraga, keterampilan dan kesenian. Memang kelihatannya belum maksimal dikarenakan fasilitas dalam pengembangan diri siswa kurang mendukung. Salah satu upaya untuk mendukung potensi anak, ketika ada perlombaan dokter kecil, anak didik kami diikutsertakan dalam perlombaan. Hal ini dilakukan agar banyak anak didik yang semakin semangat dalam mengembangkan kemampuannya di sekolah.
Kondisi lain dari SDN 8 Tulehu adalah dari segi kualifikasi pendidikan guru. Pada saat itu, semua guru hanya memiliki ijazah SPG dan PGA saja. Sehingga memang ada beberapa permasalahan dalam peningkatan kualitas mengajar yang terkadang menjadi kekhawatiran di dalam mengembangkan sekolah. Apalagi kurikulum yang sering berubah-ubah kadang menuntut kami untuk cepat melakukan penyesuaian diri.
Namun, segala permasalahan tersebut, selalu kami hadapi dengan segenap kemampuan kami sebagai tenaga pendidik. Termasuk penerapan dalam ilmu didaktik metodik dalam meningkatkan kualitas pengajaran kami. Usaha dan upaya untuk selalu mendidik dengan profesional merupakan tekad kami dalam mendidik anak-anak agar dapat meraih kecerdasan yang gemilang. Semangat dan loyalitas dalam mendidik anak-anak menjadi pelengkap kami dalam melakukan pengabdian di sekolah ini.
Sekolah Kami Sekarang
Kondisi zaman sekarang yang semakin berkembang menuntut kami untuk selalu berupaya dan berusaha memperhatikan faktor peningkatan kualitas manajemen sekolah dan juga kualitas mengajar. Hal ini bukan berarti guru-guru “produk” dahulu tidak baik. Namun peningkatan kualitas ini semata-mata untuk mengimbangi kemajuan zaman yang semakin pesat. Sebagai contoh, anak-anak sekarang sudah paham dengan internet, tetapi sebagian guru ada yang tidak mengerti bagaimana menjalankan internet. Hal ini yang membuat guru harus selalu berkompetisi untuk memperbaharui kualitas kemampuan keilmuannya.
Tahun berganti tahun, tiada disangka sekolah SDN 8 Tulehu menjadi target pendampingan sekolah dari LPI-DD Jakarta. Rasa senang dan terharu membuat kami banyak bersyukur kepada Sang Khalik. Karena dari sekian banyak sekolah yang disurvey oleh LPI-DD Jakarta, sekolah SDN 2.8 Tulehulah yang dipilih untuk didatangi oleh pendamping sekolah dari LPI-DD Jakarta.
Kedatangan LPI-DD perlu disambut dengan tangan terbuka serta dibarengi dengan kerjasama yang baik dalam mengubah pendidikan ke arah yang lebih baik. Program LPI sangatlah bermanfaat bagi kami. Seperti pelatihan-pelatihan tentang keterampilan/keahlian dalam mendidik, pembinaan dan konsultasi serta pengarahan dari pendamping sekolah yang selalu stand by di sekolah, serta ditambah dengan ide-ide dalam mengembangkan potensi guru dan siswa. Semuanya begitu berkesa bagi kami.
Rasa syukur selalu kami panjatkan dalam setiap doa karena untuk mendapatkan ilmu seperti yang disampaikan oleh LPI kepada kami, boleh jadi kalau jika sekolah kami bukan target pendampingan akan diminta bayarannya. Tetapi, karena kami didampingi maka kami mendapatkan semuanya dengan gratis. Sehingga jika hal ini disia-siakan maka kami akan termasuk orang yang merugi. Perubahan yang kami rasakan semenjak kedatangan pendamping sekolah dari LPI Dompet Dhuafa yakni pengembangan kemampuan mengajar guru, bakat guru dan pengembangan potensi anak.
Bukti dari keberhasilan pembinaan dari pendamping sekolah LPI-DD adalah dengan adanya motivasi dan dorongan serta pembinaan terhadap anak-anak yang berbakat. Boleh jadi bakat dan potensi anak pada waktu itu terpendam dan dengan adanya program pengembangan bakat anak, sekolah kami menjadi memiliki warna lain.
Semuanya kami terima dengan senang hati karena adanya bimbingan yang kami butuhkan dari pendamping sekolah LPI. Dengan adanya pembinaan tersebut, akhirnya guru dan siswa lebih terbuka dari segi wawasannya. Sebagai contoh yang paling nyata adalah siswa kami dari SD Negeri 8 Tulehu yang mewakili Propinsi Maluku untuk berlomba pidato tingkat Nasional di Makasar.
Lomba pidato yang mewakili provinsi Maluku (FLS2N) merupakan bukti keberhasilan dalam pendampingan di sekolah kami. Keberhasilan ini atas bantuan dari pendamping sekolah Rodiannauli Pane yang merupakan tim dari LPI-DD. Pendampingan yang beliau lakukan berupa pembuatan naskah pidato sampai 5 tema. Beliau tulis dalam waktu dua hari saja sehingga kami pun dapat menerima cepat naskah tersebut untuk kemudian digunakan oleh peserta lomba dalam hal ini Jihad Ibrahim Nahumarury.
Naskah pidato yang dengan cepat dibuat oleh pendamping sekolah, membuat kami banyak terimakasih kepada pendamping. Sebab, informasi tentang membuat naskah pidato sendiri baru diumumkan 3 hari sebelum tanggaal perlombaan dilaksanakan. Namun walaupun pendamping membuatnya dalam waktu singkat, kami menyaksikan ketika di tingkat propinsi, banyak orang yang berdiri dan bertepuk tangan ketika mendengar naskah yang disampaikan oleh Jihad Ibrahim Nahumarury yang merupakan hasil karya dari pendamping sekolah kami.
Bukan hanya itu, pengawas sekolah seni dan budaya juga nampak gembira dengan respons tepuk tangan dan standing up dari penonton. Alhamdulillah, akhirnya Jihad menjuarai lomba pidato tersebut. Memang kami menyadari kami masih belum begitu bagus dalam membuat naskah pidato. Tetapi dengan adanya pendamping sekolah, maka ada tempat kami untuk bertanya dan berdiskusi berkenaan dengan permasalahan pendidikan.
Itulah beberapa kesan kami dengan adanya pendampingan dari LPI-DD dan itulah kondisi sekolah kami setelah adanya LPI-DD. Kehangatan dan ketegasan dari pendamping sekolah dalam mendampingi kami menjadi begitu berkesan. Harapan saya selaku Kepala sekolah SDN 8 Tulehu, semoga ilmu dan metode pendidikan yang diberikan LPI-DD kepada kami melalui pendamping sekolahnya yang berhati tulus dan selalu ikhlas dalam menjalankan pengabdiannya di tanah Maluku bisa bermanfaat dan dapat terus kami lakukan dalam mengembangkan kualitas pendidikan sekolah kami.
Kesan lain yang sangat mendalam ingatan adalah dengan tangan lembut halus dapat dirasakan ketika ia menyapa para siswa. Bahkan suaranya yang lembut dan sopan dalam menyapa teman-teman gurunya. Ditambah kebijaksanaan dalam membantu menyelesaikan problematika yang ada SD Negeri 8 Tulehu sehingga saya nebagai pimpinan banyak menerima ilmu manajemen sekolah dari beliau. Memang itulah nilai manfaat dari adanya pendampingan dari LPI-DD di sekolah kami. Mudah-mudahan akan semakin banyak sekolah yang didampingi oleh LPI untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sekolah Kami Nanti
Pasca ditinggalkan oleh pendamping sekolah nanti, kami akan tetap berharap bahwa apa yang telah diberikan oleh pendamping sekolah dapat menjadi bekal kami dalam memperbaiki manajemen sekolah dan dalam meningkatkan kualitas sekolah kami. Sehingga kami berkeyakinan dan akan selalu berusaha untuk mengembangkan sekolah kami termasuk memperhatikan pembinaan akhlak dari siswa siswi kami, sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Ibu Dian, yang merupakan sapaan akrab kami kepada pendamping sekolah dari LPI Dompet Dhuafa.
Pengembangan dalam memperbaiki sekolah akan selalu terus diupayakan sesuai dengan visi dan misi sekolah kami dalam mencerdaskan anak bangsa. Sehingga secara jangka panjang dapat menjadi anak-anak harapan bangsa yang dapat berguna di masyarakat serta dapat berbakti kepada orang tuanya juga bangsa dan negara.
Selain itu, yang sangat saya harapkan selaku pimpinan adalah mudah-mudahan dengan adanya bimbingan dari pendamping sekolah LPI-DD dapat menjadikan sekolah ini sebagai sekolah percontohan dalam mengembangkan manajemen sekolah yang baik. Dan Insya Allah kebiasaan yang sudah ditanamkan oleh pendamping sekolah akan selalu kami tingkatkan dan dijaga agar sekolah ini tetap mandiri dalam pengelolaan sekolah, seperti pengembangan bakat anak, pembinaan guru dan budaya untuk kedisiplinan datang dan pulang sekolah serta kedisiplinan dalam mengajar.
Terimaksih LPI-DD, terimakasih karena telah memberikan pendamping sekolah ke sekolah kami, selama satu tahun sudah kami bersamanya dan selama itu pula mungkin kami banyak kami melakukan kesalahan, maka untuk itu upaya saling memaafkan akan menjadi indah ketika kita bisa saling membebaskan kekhilafan yang pernah terjadi. Majulah LPI! Majulah Pendidikan Indonesiaku!
[Disalin dari Buku “Ambon Manise; Jejak Langkah Pendampingan Sekolah di Maluku Tengah”, Rodiannauli Pane, dkk., DD Press. Penulis: Ny. R. Lestaluhu S.Pd.I]
belajar mengikuti perkembangan zaman, bagaimana jika satu sekolah, memiliki pendidik yang jadul, copas kebelakang????