Bagaimana Menjaga Kreativitas Guru?

Bagaimana Menjaga Kreativitas Guru?

Halo Sobat Insan Pendidik, pada kesempatan kali ini kami akan berbagi tentang cara menjaga kreativitas guru.

Menyiasati banyaknya sampah di sekolah, kita dapat melakukan kegiatan daur ulang. Gelas plastik bekas air mineral bisa dibentuk pola, diwarnai, dan ditempel sebagai hiasan dinding. Sedotan dijadikan berbentuk bunga. Kardus yang tidak terpakai juga digunting sesuai dengan kebutuhan, dan berfungsi menjadi sarana belajar.

Memanfaatkan barang-barang bekas seperti ini adalah kegiatan kreatif guru dan siswa. Seorang guru sepekan sebelumnya sudah menyampaikan kepada saya tentang rencana pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Beliau pun membutuhkan alat bahan seperti kuas dan cat air. Ketersediaan kuas dan cat air menjadi permintaan yang sangat menyenangkan. Untuk menyiapkannya saja sudah senang, apalagi untuk para siswa yang melakukan kegiatan belajar.

Tentu sesuai usia mereka, sangat tepat dengan kegiatan bermain sekaligus belajar. Alat dan bahan yang dipersiapkan sebetulnya bersifat benda mati. Tapi, menjadi lebih hidup begitu dimanfaatkan secara kreatif oleh guru dan para siswa, baik untuk seni keterampilan maupun display materi pelajaran lain.

Masih di sekolah yang sama, ada rekan guru yang lain begitu mencintai kreativitas. Beliau menumbuhkan rasa cinta ini dengan secara rutin memberikan kesempatan luas kepada para siswanya. Bulan ini bisa jadi kelas menyulam. Bulan depan kegiatan mengelola  barang-barang bekas. Ada juga menjahit tusuk jelujur kain-kain perca. Pola atau caranya mendapatkan ide pun bisa diperoleh bebas.

Begitu ada koran yang mencantumkan seni kreatif, tak segan beliau langsung mengkliping dan menyimpannya sebagai arsip. Pada saatnya, isi kliping koran ini beliau terapkan dalam pembelajaran bersama anak-anak didiknya.

Lalu bagaimana dengan guru yang belum memiliki kreativitas? Terhadap guru yang belum benar-benar cinta kreativitas, kita tetap dapat membantu mencintainya. Caranya bagaimana?

Dengan googling kita dapat memberikan gambar-gambar display dan kesenian. Biasanya guru akan merespons dengan perkataan “Bagus, ayo kita buat seperti itu!” Selanjutnya tinggal mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Bersama guru, kita dapat membuat kesepakatan untuk bersama-sama ke toko.

Saat berjalan bersama-sama tersebut, kita pun jadi mengetahui bagaimana sikap dan penampilan masing-masing guru saat berada di luar sekolah. Pengetahuan semacam ini dapat menambah rasa saling percaya dan mengakrabkan, termasuk antarguru.

Menyenangkan pula begitu guru berkenan untuk berbagi cerita tentang dirinya yang menciptakan aneka kreativitas. Jika di kelas sudah tak tampak lagi hasil kreatif itu, kita dapat menanyakan ke manakah gerangan berada. Atau mengajaknya kembali membuat hal yang sama dengan siswa berbeda dan suasana lebih mengasyikkan lagi berdaya guna.

Menyediakan waktu bersama, terutama membuat benda-benda kreatif, menjadi sarana hiburan tersendiri bagi guru. Tidak hanya siswa yang butuh keceriaan, orang dewasa juga senang saat saling melempar senyum. Bahagia tuntas begitu usai membuat display dan memajang hasil kreativitas para siswa. []

[Disalin dari Buku “Bagaimana Ini Bagaimana Itu”, DD Press. Penulis: Desty Taruli P]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares