Membetahkan Diri Di Kelas

Membetahkan Diri Di Kelas

Pagi itu hujan turun derasnya. Seperti biasa, setelah bel berbunyi, kami para guru SDN 060932 Bangun Mulia, Medan (Sumatera Utara) masuk ke kelas masing-masing.

Suasana kelas gelap. Syukur tidak ada pemadaman sehingga saya bisa menyalakan lampu. Dua jam pelajaran awal hari itu adalah Bahasa Indonesia. Setelah kami sama-sama belajar, sampailah pada tahap pemberian tugas. Sejenak saya ke luar kelas untuk melakukan tanda tangan di ruang kantor. Tak disangka, di situ ada guru lain yang sedang tidak ada
jam mengajar.

Mereka sedang melakukan pembicaraan. Saya hanyut terbawa suasana. Ikut duduk dalam perbincangan. Tak berapa lama kemudian, ada siswa kelas saya yang datang ke ruang guru. Mereka bilang, “Bu, ada yang berkelahi.”

Bergegas saya pun meninggalkan kantor. Apa yang sebetulnya telah terjadi di kelas? Pertanyaan ini terus menggelayut di pikiran saya selama berjalan menuju kelas. Tampak beberapa siswa asyik bermain-main air hujan. Ada pula siswa yang berlari ke sana-sini lalu keluar-masuk kelas sehingga jejak sepatu yang basah membekas di lantai.

Di kelas dapatlah saya sebuah cerita bahwa ada siswa yang melakukan tindakan iseng terhadap kawannya hingga menangis. Siswa yang menjadi korban itu merasa tak tahan dijahili, lalu mengambil tas dan pulang ke rumahnya.

Ingar-bingar di kelas mengharuskan saya segera mengondisikan suasana kelas agar tertib. Kenapa siswa berlari di kelas? Sebab, tak ada gurunya di kelas. Ternyata saat guru tidak berada di dalam ruangan, siswa bisa tak terkendalikan. Menyesal saya menyia-nyiakan waktu di luar. Seharusnya, cukup tanda tangan saja sesuai keperluan dan segera kembali ke kelas.

Kini, saya jadi sedih bila meninggalkan kelas. Tak ingin terulang kembali, saya memilih betah berlama-lama di kelas. Mendampingi anak-anak melakukan eksplorasi sesuai kesenangannya saat belajar. Bila terpaksa tidak ingin mengajar sementara waktu, saya lebih memilih memberikan tugas kepada siswa dengan tetap berada di kelas.

Alternatif lain, melakukan perapian administrasi kelas, ataupun membaca dan belajar. Pokoknya, menyenangkan diri sendiri saat di kelas. Sebab, kewajiban saya sebagai guru adalah memiliki jam duduk dan jam berdiri!

[Disalin dari Buku “Bagimu Negeri, Kami Setia Mengabdi”, DD Press. Penulis: Neneng Rachmaniar]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares