Ujung Keharuan Guru Maluk

Ujung Keharuan Guru Maluk

Dua tahun silam datang ke sekolah kami seorang lelaki yang mengaku perwakilan Dompet Dhuafa. Beliau ingin menyurvei sekolah kami untuk sebuah program rehabilitasi sekolah. Oleh beliau sudah dikatakan bahwa yang berhak memutuskan adalah atasannya di Bogor, Jawa Barat. Waktu pun berlalu tanpa ada kepastian putusan dimaksud.

Sampai pada suatu saat tiba-tiba saya dihubungi oleh nomor asing. Seorang perempuan memperkenalkan diri bernama Rina. Beliau menginformasikan kepada saya bahwa Dompet Dhuafa memutuskan bahwa SDN 2 Maluk akan mendapatkan program bantuan rehab ringan fisik sekolah dan bantuan peningkatan mutu pendidikan. Selain itu, akan ada Program Pendampingan Sekolah selama setahun. Apabila selama setahun berjalan baik, program akan diperpanjang selama dua tahun.

Saya merasa terharu pada saat menerima berita itu dan saya langsung sampaikan kepada Kepala Sekolah dan teman-teman guru. Waktu itu teman-teman guru memang belum yakin dengan kebenaran program yang ditawarkan Dompet Dhuafa.

Belakangan setelah program yang ditawarkan nyata adanya, bahkan kami rasakan langsung selama dua tahun, perubahan demi perubahan mulai tampak. Program yang merupakan kerja sama PT Trakindo Utama dan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa ini memberikan banyak manfaat.

Melalui program Sekolah Ramah Hijau, sekarang di sekolah kami tidak ada lagi sampah-sampah yang berserakan. Anak-anak dibiasakan buang sampah pada tempatnya. Sampah basah dan sampah kering dipisahkan supaya dapat didaur ulang. Saya merasa senang melihat anak-anak yang sudah menciptakan tradisi kebersihan di sekolah. Sungguh, sekolah mengalami perubahan dan peningkatan berarti.

Bukan ungkapan berlebihan bila kami bangga dengan raihan juara I lomba sekolah sehat tingkat Kabupaten Sumbawa Barat sekaligus maju di ajang yang sama untuk tingkat provinsi.

Adapun pelatihan-pelatihan kepada para guru dalam rangka meningkatkan kualitas profesi, memberikan kesan mendalam bagi saya. Terus terang, saya sudah tujuh tahun lebih mengajar dan berstatus pegawai negeri sipil, selama saya mengajar ternyata menjadi guru profesional itu tidak gampang. Walaupun terasa menyenangkan, jabatan guru itu jabatan profesi yang menuntut keahlian. Harus saya akui bahwa saya belum memilikinya.

Saya ingin sekali mewujudkan impian itu. Puji syukur, pelatihan-pelatihan yang digelar dalam Program Pendampingan Sekolah Makmal Pendidikan dan Trakindo perlahan-lahan mewujudkan impian saya menjadi guru yang baik dan profesional.

Pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat selama pelatihan telah banyak mengubah pola mengajar saya. Misalnya saja cara belajar yang menyenangkan, dengan menggunakan yel-yel ataupun banyak metode lainnya, kami dilatih untuk menghidupkan suasana kelas selama pembelajaran. Dengan demikian, siswa tidak lagi merasa takut dan minder ketika berada di kelas.

Saya pribadi dan sekaligus mewakili segenap warga sekolah SDN 2 Maluk mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Trakindo Utama dan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Program-program yang diberikan pada kami amat bermanfaat. Inilah ujung keharuan yang lain.

[Disalin dari Buku “2 Menyibak Mutu Pendidik Jilid 1”, DD Press. Penulis: Rusdin]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares