Tekad untuk Mengubah

Tidak terpikirkan dalam pikiran bahwa sayalah yang terpilih mewakili SD Inpres Timika II untuk mengikuti Praktik Pembelajaran Guru Terbaik dari PT Trakindo Utama dan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa yang dilaksanakan di Jakarta pada 15 September 2012. Sungguh kesempatan yang langka untuk bisa belajar melalui kegiatan tersebut. Saya mewakili sekolah bersama dua guru lainnya.
Salah satu bentuk kegiatan selama pelatihan adalah mengunjungi sekolah favorit dalam rangka studi banding. Para peserta dibagi dalam dua rombongan bus yang masing-masing menuju sekolah berbeda. Rombongan saya akan mengunjungi SDN Bantar Jati 9 Bogor, Jawa Barat.
Bus kami pun melaju dengan cepat. Kami pun tiba dan disambut oleh Kepala Sekolah, Ibu Yayah Kurniasih beserta dewan guru dan murid-murid yang berbaris dengan gantung tas di belakang. Ternyata tas itu dibuat dari bahan bekas. Mata saya pun tidak stop melihat tas-tas itu. Sungguh, saya ingin ada perubahan nanti di sekolah saya sepulang dari kunjungan itu.
Kami pun diantar menuju ruang kelas 6. Seorang siswa menyambut kami dengan ucapan selamat datang dalam bahasa Sunda yang menggunakan gerakan seperti sedang membaca puisi. Mata saya teralihkan begitu melihat dinding-dinding ruangan kelas. Ada banyak display kelas yang cantik cantik.
Banyak sekali manfaat yang saya dapat dalam studi banding itu walaupun hanya melihat dan mendengar penjelasan Ibu Kepala Sekolah. Saya terkesan dengan konsep 30 persen teori dan 70 persen praktik yang dimiliki sekolah itu dalam proses pembelajarannya. Sungguh tepat, anak-anak butuh praktik dan bukan teori melulu. Sungguh saya ingin sekolah saya seperti itu juga.
Apalagi ketika saya dengar penjelasan dari Ibu Kepala Sekolah bahwa dulu sekolahnya terbilang ‘pagar kumis’ alias panas, gersang, kumuh, dan miskin. Bukan miskin harta, melainkan miskin pengetahuan. Saat ini semuanya sudah berubah, seperti yang saya saksikan dengan mata kepala sendiri. Melalui keterampilan mengolah barang bekas, perwakilan sekolah tersebut juga sudah sampai ke China, Jepang, dan negara lainnya.
Banyak manfaat yang saya dapatkan dari kegiatan tersebut. Walaupun baru sedikit yang dipraktikkan, saya masih berupaya agar keterampilan dan wawasan yang pernah saya peroleh ketika studi banding bisa diterapkan di lingkungan sekolah. Tidak lupa saya mengajak kepada teman teman guru untuk sama-sama belajar dari segala perubahan. Jika ada kerja sama yang baik, tentu bakal ada perubahan yang didambakan.
[Disalin dari Buku “2 Menyibak Mutu Pendidik Jilid 1”, DD Press. Penulis: Rosmina Ohee]