Tetap Setia Menanam

Guru honorer bukanlah penghalang bagi saya untuk bangga dan ceria. Berada di sekolah membuat saya ceria tertular keceriaan anak didik. Selain itu, cita-cita saya semenjak kecil memang ingin mencerdaskan anak-anak serta mengikuti jejak saudara saya yang hampir semuanya bergelut di bidang pendidikan, tak terkecuali suami tercinta.
Pada 2011 saya dipindahtugaskan ke SDN Leuwiranji 04, sekolah pendampingan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa dan PT Trakindo Utama yang terletak di Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Saya takjub disambut dengan bangunan sekolah yang rapi, indah, bersih. Sangat jauh dibandingkan sekolah saya sebelumnya.
Rasa syukur pun semakin bertambah saat saya mendapatkan kesempatan mengikuti program pendampingan yang diadakan di sekolah baru ini. Program dan kegiatan yang dilaksanakan sangat beragam, seperti menjaga kebersihan lingkungan dengan mengadakan lomba kebersihan antarkelas dan menciptakan lingkungan yang hijau dengan Green School-nya di setiap Sabtu.
Yang membuat saya senang adalah ketika pascapelatihan saya selalu didorong untuk mempraktikkannya di kelas, begitu pun dengan rekan guru lainnya. Seperti yang dipraktikkan pada suatu hari di akhir pekan. Saya membawa anak-anak didik ke belakang kelas yang berada di samping jalan. Jalanan itu setiap hari dihinggapi debu-debu. Saya pun berpikir untuk menanam pohon di belakang kelas. Anak-anak dengan ceria mengikuti saran saya. Tidak lupa anak-anak setiap hari menyirami tanaman itu.
Sayangnya, beberapa hari kemudian sebagian tanaman layu dan hilang akibat dimakan kambing. Saya tetap tidak berputus asa untuk mencoba menanam kembali. Hasilnya, sama gagal karena terendam air hujan. Kemudian saya terus berusaha ketiga kalinya menanam di depan kelas serta memakai pagar. Alhamdulillah, kali ini berhasil.
Dengan adanya Program Pendampingan Sekolah dan bantuan-bantuan\ yang diberikan oleh Trakindo dan Makmal Pendidikan, banyak perlombaan yang diikuti oleh siswa sehingga menambah kecerdasan, motivasi, semangat, dan kreativitas siswa. Juara di tingkat kecamatan bahkan hingga tingkat Kabupaten perlahan digapai. Sungguh bangga rasanya SDN Leuwiranji 04 bangkit dan berprestasi. Sementara bagi saya, pelatihan demi pelatihan dalam Program Pendampingan Sekolah membuat saya lebih banyak mengerti dalam kegiatan belajar-mengajar.
[Disalin dari Buku “2 Menyibak Mutu Pendidik Jilid 1”, DD Press. Penulis: Elis Nuroniah]