Untuk Penjaga Pendidikan di NKRI

Di malam hari aku merenung seorang diri, memikirkan nasib sekolahku yang ada di Tanah Amungsa Bumi Kamoro Kabupaten Mimika, Papua. Jeritan hati selalu kupanjatkan kepada Sang Khaliq pencipta alam semesta, Allah Swt.
Puji syukur, hari demi hari sewindu sudah terasa doaku dikabulkan, seseorang datang melihat, memantau, memotret wujud keadaan lingkungan, bangunan fisik SD Inpres Timika II dan esok harinya datang lagi menemuiku. Ternyata yang datang utusan perwakilan dari Dompet Dhuafa. Beliau memperkenalkan diri bernama Bapak Yossi Dede.
Kuceritakan sekolahku apa adanya. Beliau mengerti, memahami keadaan pendidikan di timur Papua Indonesia. Semangatku menjadi berkobar, relung hatiku berbunga-bunga seperti buah durian jatuh di hadapanku harum terasa. Wajahku tak kusut lagi, tenagaku pulih kembali dengan hadirnya Bapak Yossi
Dede. Sekolahku terpilih sebagai sekolah pendampingan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa dan PT Trakindo Utama. Pada 18 Agustus 2011 datang rombongan yang dipimpin oleh Pak Yossi Dede ditambah Bapak Dudung Badrujaman selaku Pendamping Sekolah SD Inpres Timika II.
Sekolahku direnovasi dengan puluhan pekerja dari Dompet Dhuafa dan pekerja dari Trakindo cabang Timika. Mereka memulai aksinya berjuang memperbaiki bangunan dan perlengkapan sekolah. Alhasil, tidak lama kemudian, SD Inpres Timika II menjadi cantik yang diidam-idamkan oleh semua warga sekolah bahkan menjadi sekolah paling bagus di antara sekolah-sekolah negeri yang ada di Kabupaten Mimika Papua.
Selesai refurbish, Bapak Dudung Badrujaman melanjutkan programnya: mengayomi murid-murid SD Inpres Timika II, membina guru-guru kami lewat pelatihan-pelatihan yang sudah diprogram setiap tiga bulan satu kali. Dampaknya, guru-guru dan murid-murid kami tambah rajin. Mereka semangat untuk datang ke sekolah bahkan bertambah disiplin, apalagi dengan diadakan lomba-lomba dan beasiswa.
Tidak hanya itu, murid kami Anggi Nurcholis meraih Juara Olmimpiade Sains Nasional Matematika tingkat kabupaten dan provinsi, dan lolos seleksi beasiswa nasional untuk melanjutkan pendidikan di SMART Ekselensia Indonesia di Bogor.
Setahun sudah berlalu, Bapak Dudung Badrujaman telah menyelesaikan tugasnya. Linangan air mata murid-murid dan guru-guru kami membasahi pipi. Perpisahan dengan Pendamping Sekolah berakhir sudah. Seminggu sebelum Bapak Dudung Badrujaman kembali ke Jakarta, penggantinya sudah ada, yakni seorang pemuda bernama Bapak Fauzan.
Walaupun usia masih muda, beliau punya wawasan luas. Jiwa raga dan hatinya tertarik dengan murid-murid dan guru-guru yang beraneka ragam budaya yang ada di SD Inpres Timika II. Pak Fauzan punya program dengan ide-ide dan gagasannya, membantu, membina guru-guru kami bahkan mengadakan les pelajaran tambahan buat murid-murid dan guru SD Inpres Timika II. Sekolah terdekat pun yang termasuk Sub-Rayon XIII diundang untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dompet Dhuafa dan PT Trakindo Utama.
Dengan perjuangan Bapak Fauzan, pelatihan demi pelatihan, apalagi ada cerita dongeng oleh Kak Tony, murid-murid kami bertambah tinggi semangat belajarnya. Bahkan murid kelas 1 kami, Emilia Eka Lintang Mutiarajati, Juara III Lomba Menggambar “Sahabat Bumi” tingkat Nasional yang diadakan oleh Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa.
Sekarang warga sekolah, guru, murid, orangtua wali murid, dinas pendidikan dan pemerintah daerah setempat sangat bersyukur dan terima kasih atas di-refurbish-nya SD Inpres Timika II. Mudah-mudahan SD Inpres Timika II lebih maju dan lebih meningkat prestasinya. Terima kasih PT Trakindo Utama dan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Sukses dan maju terus memperjuangkan pendidikan di Indonesia, khususnya SD Inpres Timika II!
[Disalin dari Buku “2 Menyibak Mutu Pendidik Jilid 1”, DD Press. Penulis: Adang Kurnia]